Beberapa MITOS dan FAKTA seputar perkembangan anak

Mitos : Babyku diam lho, gak rewel, anteng, benar-benar tidak menyusahkan orangtua.

Fakta : Cara bayi untuk menyampaikan rasa lapar, haus, ketidaknyamanan, dingin, sakit itu melalui tangisan. Diperlukan cukup banyak energi agar bayi bisa menangis. Pada bayi yang memiliki kondisi agak lemah atau sakit, mereka cenderung menjadi pasif, tidak banyak bergerak. Jadi berhati-hatilah jika bayi kita justru terlalu diam.

Mitos :  Anak-anak suka tidak sama pertumbuhannya. Anak laki banyak yang bisa jalan lebih dulu, sedangkan anak perempuan lebih dulu merangkak.

Fakta : Memang tahap perkembangan anak bisa berbeda, tetapi secara umum mereka memiliki pola perkembangan yang dapat diamati. Beberapa anak memang ada yang melompati fase perkembangan tertentu, dan itu bukan berarti dia lebih pintar. Harus diwaspadai anak-anak yang tidak mengalami fase-fase perkembangan dengan lengkap, karena hal itu bisa menimbulkan dampak pada perilakunya.

Mitos : Anak laki biasanya lebih dulu bisa berjalan, sementara anak perempuan biasanya lebih cepat berbicara.

Fakta : Hati-hati jika anak belum dapat berbicara seperti anak lainnya. Jika sampai usia 2-3 tahun anak masih belum mengeluarkan vokal dan suku kata bermakna untuk menyampaikan keinginannya, segeralah hubungi dokter atau tenaga terapi wicara untuk memperoleh penanganan sedini mungkin.

Mitos : Anak panas artinya mau tambah pintar.

Fakta : Panas, demam, atau meningkatnya suhu tubuh anak terjadi karena banyak sebab. Perlu segera diperiksa ke dokter jika sudah 2 hari demamnya tidak kunjung membaik. Mungkin ada infeksi atau peradangan yang tidak nampak. Meski demikian, tidak perlu terlalu khawatir. Tidak semua demam itu berbahaya, karena demam sesungguhnya adalah sinyal yang ditampakkan oleh tubuh saat sedang mengalami sakit, infeksi atau peradangan. (Agoes Rakhman/ypac)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.